Sebuah rintisan gerakan nurani telah dimulai di akhir tahun 2008. Belum lepas dalam ingatan kita Gempa Bumi di Bantul 2006 telah menyisakan cerita duka. Banyak anak-anak yatim piatu dan anak usia sekolah yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya, karena orang tuanya meninggal dunia menjadi korban dahsyatnya kekuatan alam. Terlebih lagi di daerah yang dekat pusat gempa, seperti di daerah Trimulyo, Jetis, Bantul, seolah alam mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan. Tetapi Tuhan juga mengutus seorang yang bernama H. Sukirno untuk berinisiatif mendirikan Panti Asuhan Amanah untuk menampung anak-anak korban gempa. Kepeloporan beliau harus kita dukung agar nyala api kedermawanannya tetap terus berkobar.
Oleh karena itu pemilik/pimpinan bengkel resmi Honda (AHASS) di Daerah Istimewa Yogyakarta merasa ikut terpanggil untuk menjaga agar nyala api kedermawanan H. Sukirno tetap terus berkobar. Tanggal 5 Desember 2008 telah menjadi saksi akan kepedulian komunitas Sayap Mulia untuk berbagi kepada anak-anak di Panti Asuhan tersebut dengan bantuan produktif. Bantuan dari Sayap Mulia secara tidak langsung juga ikut mendidik anak-anak untuk melakukan usaha mandiri dan produktif. Gerakan nurani dari Sayap Mulia tersebut ternyata juga mampu menggetarkan hati rekan-rekannya dari wilayah DKI Jakarta yang kebetulan sedang berkunjung ke Yogyakarta. Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk usaha persewaan meja kursi dan budidaya kambing.
Kami menyadari aktivitas yang dilakukan oleh Sayap Mulia baru sebuah langkah kecil. Perjalanan ribuan kilometer tidak akan terlaksana, tanpa diawali dengan satu langkah kecil. Kami mohon dukungan dari semuanya agar langkah kami tersebut tetap lurus menuju kemuliaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar